Orchid Forest Cikole, terletak di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, menjadi salah satu destinasi wisata alam paling ikonik di Lembang, Bandung. Di balik keindahannya yang memikat, kawasan ini merupakan hasil perencanaan master plan dan lanskap yang cermat, menggabungkan pelestarian lingkungan, estetika alami, serta pengelolaan ruang yang berkelanjutan.

Konsep Master Planning: Ruang Berlapis di Tengah Hutan

Orchid Forest Cikole dirancang dengan pendekatan master planning berbasis konservasi dan zonasi fungsional. Area seluas lebih dari 12 hektare ini dibagi ke dalam beberapa zona utama, antara lain:

  • Zona Edukasi dan Konservasi Anggrek,
  • Zona Rekreasi dan Interaksi Publik,
  • Zona Komersial dan Kuliner, serta
  • Zona Alam Terbuka dan Trek Hutan.

Pola perencanaan mengikuti kontur alami tanah, dengan memanfaatkan elevasi dan bukaan hutan untuk mengarahkan sirkulasi pengunjung. Jalur pedestrian utama dibangun menyerupai boardwalk dari kayu alami, menyatu dengan lanskap hutan pinus, sehingga mengurangi dampak pembangunan terhadap ekosistem.

Pendekatan Lanskap: Menjaga Harmoni Flora dan Visual Estetik

Dari sisi landscaping, Orchid Forest menonjolkan prinsip “softscape over hardscape”. Vegetasi lokal dijaga dan diperkuat, dengan lebih dari 150 jenis anggrek lokal dan internasional dibudidayakan di rumah kaca dan sepanjang jalur taman. Selain itu, penggunaan tanaman understory seperti pakis dan semak berbunga memperkaya tampilan vertikal tanpa mengganggu pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi.

Area lanskap dirancang agar setiap titik memiliki keunikan visual — baik berupa taman bunga tematik, instalasi seni alam, hingga spot fotografi yang memanfaatkan framing alami dari pepohonan dan kabut pegunungan. Penempatan elemen lanskap seperti jembatan gantung, lampu taman, dan bangku kayu turut memperhalus interaksi antara manusia dan alam.

Sirkulasi dan Aksesibilitas: Wisata Ramah Lingkungan

Sirkulasi kendaraan dibatasi hanya pada area parkir utama yang berada di pinggir kawasan, sementara akses ke dalam taman sepenuhnya dilakukan dengan berjalan kaki. Hal ini sejalan dengan prinsip low-impact development, menjaga kualitas udara dan menghindari polusi suara di dalam area taman.

Rute pejalan kaki dan jalur kursi roda dirancang dengan lebar dan kemiringan yang sesuai standar universal design, memastikan aksesibilitas untuk semua kalangan.

Pengembangan Berkelanjutan: Wisata Hijau yang Terkurasi

Orchid Forest Cikole bukan hanya tempat wisata, tapi juga laboratorium konservasi anggrek dan ruang pembelajaran ekologi bagi masyarakat. Area ini mengadopsi pendekatan eco-tourism dalam pengembangannya, termasuk dalam pengelolaan limbah, pemanenan air hujan, serta penggunaan energi hemat di beberapa titik fasilitas.

Keberadaan bangunan semi permanen dari material kayu lokal dan atap rumbia memperkecil jejak karbon sekaligus memperkuat identitas visual kawasan.

Dengan pendekatan master planning yang strategis dan desain lanskap yang peka terhadap lingkungan, Orchid Forest Cikole berhasil menghadirkan ruang wisata yang tak hanya estetik, tapi juga edukatif dan berkelanjutan. Ini menjadi contoh ideal bagaimana perencanaan kawasan dapat menjembatani kebutuhan wisata modern dengan pelestarian alam yang lestari.

 

Lokasi Layanan Kami

Bandung dan Jawa barat : Bandung Cimahi Sumedang Tasikmalaya Garut Subang Cianjur Sukabumi Ciamis Bogor Cirebon Karawang Cikampek

Jakarta dan Sekitarnya : Jakarta Tangerang Banten Bogor Depok Bekasi

Indonesia : Jawa Bali Timor Sumatra Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Lombok Flores

Dengan pengalaman dalam menangani berbagai proyek di Jakarta dan Bandung, kami memahami karakter urban dan lingkungan alam di masing-masing kota, dan mampu meresponsnya dengan pendekatan desain yang kontekstual dan berkelas.

 

www.rytamautama.com

www.spacialandscape.com