Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis pet grooming atau jasa perawatan hewan peliharaan mengalami lonjakan popularitas. Gaya hidup urban dan meningkatnya kesadaran akan kesehatan serta kebersihan hewan peliharaan membuat layanan ini semakin dicari. Namun, sebelum memulai usaha di bidang ini, penting untuk melakukan studi kelayakan bisnis pet grooming agar investasi yang dilakukan tepat sasaran dan berkelanjutan.
- Analisis Pasar dan Peluang
Tren kepemilikan hewan di Indonesia meningkat pesat, terutama di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Data dari asosiasi pet industry menunjukkan bahwa segmen grooming menjadi salah satu yang paling berkembang setelah makanan dan aksesoris hewan. Hal ini membuka peluang besar bagi pengusaha baru, terutama jika mereka dapat menawarkan pelayanan yang profesional dan ramah hewan.
- Lokasi dan Target Konsumen
Pemilihan lokasi menjadi faktor utama dalam studi kelayakan. Area dengan tingkat populasi hewan peliharaan tinggi, seperti kawasan perumahan menengah ke atas, sangat potensial. Target konsumen umumnya berasal dari kalangan profesional muda dan keluarga yang memandang hewan peliharaan sebagai bagian dari keluarga.
- Analisis Modal dan Operasional
Modal awal bisnis pet grooming bisa bervariasi, tergantung pada skala usaha. Untuk bisnis kecil dengan layanan dasar (mandi, potong kuku, dan sisir bulu), investasi awal bisa dimulai dari Rp50–100 juta, mencakup biaya sewa tempat, peralatan grooming, dan pelatihan staf. Sedangkan usaha dengan konsep premium grooming & spa bisa mencapai lebih dari Rp300 juta.
Operasional harian meliputi biaya bahan habis pakai (shampoo, handuk, alat cukur), gaji karyawan, listrik, serta air. Efisiensi dan kualitas pelayanan menjadi kunci agar pelanggan kembali dan memberikan review positif.
- Aspek SDM dan Pelatihan
Pet groomer harus memiliki keahlian teknis sekaligus empati terhadap hewan. Pelatihan mengenai teknik grooming, anatomi hewan, serta manajemen stres hewan sangat diperlukan. Selain itu, pelayanan pelanggan yang ramah juga menjadi nilai tambah.
- Proyeksi Keuangan dan Keuntungan
Dengan rata-rata tarif grooming antara Rp100.000–Rp300.000 per sesi dan asumsi 10–20 pelanggan per hari, omzet bulanan bisa mencapai Rp30–100 juta. Dengan manajemen efisien, Break Even Point (BEP) dapat dicapai dalam waktu 12–18 bulan.
- Aspek Hukum dan Perizinan
Meski tergolong usaha jasa, bisnis pet grooming tetap memerlukan izin usaha, surat keterangan lingkungan, dan sertifikasi kebersihan. Jika menyediakan layanan tambahan seperti penitipan atau klinik kecil, dibutuhkan kerja sama dengan dokter hewan berizin.
Studi kelayakan menunjukkan bahwa bisnis pet grooming memiliki potensi keuntungan tinggi dengan tingkat risiko sedang. Kunci keberhasilannya terletak pada pelayanan berkualitas, lokasi strategis, dan loyalitas pelanggan. Dengan tren pet care yang terus tumbuh, bisnis ini menjanjikan masa depan yang cerah bagi para pecinta hewan dan calon wirausahawan muda.
Lokasi Layanan kami
Bandung dan Jawa barat : Bandung Cimahi Sumedang Tasikmalaya Garut Subang Cianjur Sukabumi Ciamis Bogor Cirebon Karawang Cikampek
Jakarta dan Sekitarnya : Jakarta Tangerang Banten Bogor Depok Bekasi
Indonesia : Jawa Bali Timor Sumatra Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Lombok Flores
Dengan pengalaman dalam menangani berbagai proyek di Jakarta dan Bandung, kami memahami karakter urban dan lingkungan alam di masing-masing kota, dan mampu meresponsnya dengan pendekatan desain yang kontekstual dan berkelas.
www.rytamautama.com




