Dalam beberapa tahun terakhir, tren “coolcation” atau cool vacation menjadi fenomena baru dalam dunia pariwisata dan desain lanskap. Istilah ini mengacu pada kebiasaan wisatawan yang memilih liburan ke daerah beriklim dingin untuk mencari ketenangan, udara segar, dan pengalaman alam yang lebih autentik. Tak hanya mengubah cara orang berlibur, tren ini juga mulai memengaruhi konsep desain landscaping pada destinasi wisata dan hunian pribadi.

  1. Esensi Coolcation: Kembali ke Alam yang Sejuk dan Tenang

Coolcation biasanya mengarahkan wisatawan menuju pegunungan, lembah, atau wilayah beriklim sedang seperti dataran tinggi. Suhu yang lebih rendah dianggap memberikan efek relaksasi dan pemulihan mental, menjadikan area ini ideal untuk pengembangan landscape berorientasi wellness.

Dalam konteks desain landscaping, tren ini menginspirasi terciptanya ruang luar yang memanfaatkan:

  • Vegetasi khas daerah dingin seperti pinus, cemara, lavender, dan hydrangea.
  • Elemen alami seperti batuan, kayu alami, dan air terjun mini untuk menciptakan nuansa pegunungan.
  • Jalur pejalan kaki berbahan alami yang mengundang eksplorasi santai.
  1. Landscaping dengan Sentuhan Alam Dingin

Desainer lanskap kini mengadaptasi konsep “cool climate landscaping”—yakni penggunaan tanaman dan elemen yang mendukung keseimbangan ekosistem di daerah sejuk.
Beberapa prinsip yang sering diterapkan meliputi:

  • Tanaman tahan suhu rendah seperti juniper, birch, atau rumput ornamental gunung.
  • Tekstur dan warna dedaunan kontras untuk menonjolkan suasana alami.
  • Sistem drainase efisien, karena daerah dingin sering memiliki curah hujan tinggi.
  • Integrasi area api unggun atau outdoor lounge yang nyaman di udara dingin.

Tren ini menciptakan ruang luar yang tidak hanya estetis, tetapi juga berkelanjutan dan fungsional sepanjang musim.

  1. Inspirasi Coolcation untuk Hunian dan Resort

Konsep coolcation tak hanya terbatas pada destinasi wisata, tetapi juga mulai diterapkan pada desain villa, resort, dan hunian pribadi.
Beberapa ide desain landscaping yang terinspirasi dari tren ini antara lain:

  • Taman refleksi dengan pemandangan pegunungan.
  • Kolam alami (natural pond) dengan tanaman air khas daerah dingin.
  • Material alami bertekstur kasar seperti batu vulkanik dan kayu cedar.
  • Ruang meditasi outdoor di bawah naungan pohon tinggi.

Pendekatan ini menciptakan suasana retreat alami, seolah menghadirkan pengalaman coolcation di halaman rumah sendiri.

  1. Coolcation dan Desain Lanskap Berkelanjutan

Tren coolcation sejalan dengan prinsip landscaping berkelanjutan, yang menekankan pelestarian ekosistem lokal. Dengan memilih tanaman asli daerah dingin dan sistem irigasi hemat air, desainer lanskap membantu menjaga keseimbangan alam sekaligus memperpanjang umur taman tanpa perawatan berlebih.

Selain itu, penggunaan elemen alami yang tidak membutuhkan energi tinggi—seperti penerangan tenaga surya atau sistem penampungan air hujan—mendukung desain yang ramah lingkungan dan efisien.

 

Tren coolcation tidak hanya menciptakan gaya liburan baru, tetapi juga menginspirasi perkembangan desain landscaping yang natural, fungsional, dan berorientasi kesejukan alam.
Dengan menggabungkan elemen vegetasi daerah dingin, bahan alami, serta pendekatan berkelanjutan, konsep ini menawarkan keseimbangan antara keindahan estetika dan kenyamanan lingkungan—baik di resort, taman publik, maupun hunian pribadi.

 

Lokasi Layanan Kami

Bandung dan Jawa barat : Bandung Cimahi Sumedang Tasikmalaya Garut Subang Cianjur Sukabumi Ciamis Bogor Cirebon Karawang Cikampek

Jakarta dan Sekitarnya : Jakarta Tangerang Banten Bogor Depok Bekasi

Indonesia : Jawa Bali Timor Sumatra Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Lombok Flores

Dengan pengalaman dalam menangani berbagai proyek di Jakarta dan Bandung, kami memahami karakter urban dan lingkungan alam di masing-masing kota, dan mampu meresponsnya dengan pendekatan desain yang kontekstual dan berkelas.

 

www.rytamautama.com